Sejarah Singkat Pondok Pesantren Al Hikmah
Dakwah KH. Muhammad Sobari
KH. Muhammad Sobari adalah Ulama kelahiran Pandeglang. Sosok ulama alumni Pondok Pesantren Salafiyah Pandeglang, Banten, Jawa Barat (Saat itu) yang terpanggil jiwanya untuk mengembangkan ilmu agama di Tanoh Lado Lampung. Berawal menempati mushala tua di Desa Way Halim yang didirikan sejak tahun 1930.
Pengabdian dalam mengembangkan ilmu agama dimulai, melalui tausyiah-tausyiah, latihan rebana, marhaban, barzanji dikalangan orang tua, kaum muda serta pengajian-pengajian ibu rumah tangga, sedikit demi sedikit ilmunya disampaikan.
Seiring waktu kegiatan syiar agamapun semakin luas, setelah melalui proses perjuangan dan kerja keras, serta bantuan dari bernagai pihak, maka fungsi mushalapun berkembang menjadi masjid yang diberi nama masjid “Nurul Yaqin” hingga saat ini.
Berdirinya Madrasah dan Perkembangannya
Pada tahun 1996 kegiatan mengajar KH. Muhammad Sobari terus berkembang hingga ke kelurahan Kedaton, Kaliawi, Kelapa 3 Tanjung Karang, dengan didampingi ust. H. Eli Suhaeli, hal ini semakin menguatkan keinginannya untuk mengembangkan Pendidikan ilmu secara formal dalam wadah madrasah. Niat tersebut mendapat dorongan dari kalangan jamaah pengajian yang dibimbingnya, melalui masjid Nurul Yaqin inilah keinginannya mendirikan lembaga pendidikan formal itu dimulai. Pada tahun 1977 beliau mengumpulkan anak sekolah dan menggabungkan siswa-siswi Madrasah “Matla’ul Anwar” Pasar Pagi, Way Halim pimpinan bapak Sarkat hingga tahun 1978.
Berselang 1 tahun waktu berlalu, ternyata jumlah murid yang mendaftar semakin meningkat, sehingga serambi masjid yang semula sebagai tempat sarana belajar tidak lagi mampu menampung proses belajar mengajar, atas musyawarah bersama dewan guru maka diajukanlah permohonan bantuan dana pembangunan kepada Gubernur Lampung dan dalam rangka meunjang proses Pendidikan. Alhasil pada saat itu mendapatkan bantuan dana sebesar Rp. 250.000
Pada tanggal 2 Februari 1980, KH. Muhammad sobari didampingi Ust. M. Ali Mukti mencari lahan guna membangun madrasah, sehingga didapatlah tanah wakaf dari salah satu tokoh masyarakat setempat (Bapak Ahmad) seluas 400 m2. Berkat kegigihan dan kesabaran beliau maka pada tanggal 6 februari 1980 peletakan batu pertama pembangunan madrasahpun dilakukan dan terbangunlah 3 lokal pertama madrasah. Hal ini tidak terlepas berkat bantuan dari bapak Ali Hanafiah selaku direktur utama Maruman Siger dan Bapak Zulkifli Agus, sehinggan bangunan bisa berdiri utuh dan dapat diperluas menjadi 800 m2.
Pembanguna madrasah ditahun-tahun berikutnya yaitu dibukanya Raudlotul Atfhal (RA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Bahkan Yayasan Al Hikmah saat itu mampu membuka cabang madrasah di tempat lain, yaitu Al Hikmah 2 di Karang Anyar, Lampung Selatan dan Desa Tanjung senang.
Karena kondisi siswa yang lulus dari MTs Al Hikmah pada saat itu hampir 60% kurang mampu, maka pada Tahun 1988 dibukalah Madrasah Aliyah (MA) guna menampung lulusan MTs untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sebagai legalitas Madrasah, maka KH. M. Sobari pada saat itu Bersama ust. Syarif Nur, Ust. M Ali Mukti, Ust. Sujud Suhada dan Ust. Drs. Syamsul Ma’arif sepakat membentuk satu wadah yayasan yang diberi nama “Yayasan Pendidikan dan Perguruan Al Hikmah”, dengan Akte Notaris Jimmy Simanungkalit, SH No. 31 tanggal 9 Januari 1988.
Berdirinya Pondok Pesantren
Seiring berjalannya waktu dan dilatar-belakangi banyaknya murid yang mengikuti pendidikan di madrasah tersebut berasal dari Bandar Lampung dan Luar Bandar lampung, maka. KH. M. Sobari berkeinginan menampung murid-muridnya dalam sebuah wadah pendidikan disamping madrsasah, yakni Pondok Pesantren. Niat tersebut mandapat sambutan positif dari Ust. Drs. Syamsul Ma’arif, para Dewan guru Al Hikmah dan pengurus Yayasan Al Hikmah. Maka pada hari Rabu 1 November 1989 keluarlah "Piagam Diniyah Pondok Pesantren" dari Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Lampung No. 04/PP/KD/1989.
Dengan keluarnya piagam tersebut maka pengajian dan pendidikan agama yang sebelumnya telah dilaksanakan semakin di tingkatkan walau belum memiliki asrama. Dan pada tahun 1990, pengurus Yayasan mengajukan permohonan bantuan kepada Presiden Republik Indonesia. Permohonan tersebut dikabulkan dalam bentuk kucuran dana senilai Rp. 15 Jt guna membangun 4 kamar ukuran besar dan 4 kamar ukuran sedang. Namun karena keterbatasan dana kamar asrama tersebut kurang sempurna dan belum dapat ditempati.
Periode Perkembangan Pondok Pesantren
Memasuki tahun 1996, KH. M sobari dalam mengembangkan Pondok Pesantren Al Hikmah dibantu oleh menantu beliau yakni KH. Drs. Basyarudin Maisir. Dimulai dengan pengadaan peningkatan fisik maupun non-fisik Pondok Pesantren. Dengan sekuat tenaga pengurus Pondok Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas Pendidikan, maka pada tanggal 1 muharram 1418 H tepatnya 8 mei 1997 M, Dideklarasikan sebagai “Hari Kebangkitan Pondok Pesantren Al Hikmah” Bandar Lampung. Kebangkitan tersebut diantaranya dengan membebaskan tanah asrama menjadi milik Yayasan Al Hikmah yang sebelumnya hanya hak pakai dan didirikan Madrasah Diniyah untuk remaja, taman kanak-kanak al-qur’an, tingkat SD menengah, TPA dibawah umur serta memasukan materi salafiyah pondok pesantren ke pendidikan formal, mulai dari TK hingga MA.
Memasuki tahun berikutnya pembangunan dan pengembangan terus ditingkatkan. Hal ini terbukti dengan dilengkapinya penunjang Pendidikan, pengadaan mebeler, peralatan komputer, pemasangan dan penambahan daya listrik yang cukup besar sumur dan MCK, pengadaan mesin jahit dan obras sebagai sarana pengembangan skill santri serta dilakukan rehab total lokal belajar gedung A hasil bantuan dari Drs. H. Suharto (Walikota bandar lampung saat itu), dan yang paling penting adalah dibangunnya aula serbaguna sebagai pusat kegiatan pengajian. Hal ini tidak terlepas dari bantuan Ir. H. Harisyi Hasyim MA, Drs. H. Husni Anwar, Ir. Musyawi Subkhi, MM, Drs. H. Andri Heri, MM. dan berbagai pihak lainnya.
Pendekatan dengan beberapa instasi juga dilakukan, diantaranya pendekatan kepada Kementrian Agama Pusat, Kantor Wilayah Departemen Agama, Departemen Kota Bandar Lampung dan Dinas Social Lampung. Didalam kepengurusan pondok pesantren sendiri dilakukan pembenahan kepengurusan dengan menerapkan sistem struktur organisasi yang baik dan terarah.
Di tahun 2007 banyak sekali dilakukan pembangunan sarana fisik pondok pesantren, mulai dari perluasan tanah gedung B, pengadaan gedung laboratorium, gedung komputer 2 lantai, dll. Pada tahun 2011 sekaligus kerjasama dengan BBEC dalam pengunaan komputer bagi siswa dan guru dan pembelian lahan baru, rehab serta penambahan gedung B dan asrama inap bagi santri Pondok Pesantren Al Hikmah serta pengadaan lab bahasa dengan bantuan dari Presiden RI.
Menjelang pertengahan Tahun 2012. Ir. H Berlian Tihang yang pada saat itu menjabat sebagai Sekretaris Daerah prov. Lampung menghibahkan sebidang tanahnya yang bertepatan berdekatan dengan lokasi Pondok Pesantren 700 m2, dengan harapan supaya Pondok Pesantren menjadi semakin berkembang dan lebih maju.
Tonton Video Profil Pondok Pesantren Al Hikmah Di Bawah Ini
Anda Juga Bisa Mendengarkan MP3 Profil Pondok Pesantren Al Hikmah Di Bawah Ini
No comments:
Post a Comment
TINGGALKAN PESAN/SARAN/KOMENTAR ANDA DI BAWAH INI;