Pemilihan Ketua Jam'iyyah Thariqah at-Thalibin Dan Jam'iyyah Thariqah at-Thalibat
ShareKandidat Jam'iyyah Thariqah at-Thalibin (JTT Pa). |
AHMC (01/10/17)---Komisi Pemilihan Jam'iyyah (KPJ) telah melaksanakan agendanya tadi malam.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memilih Ketua Jam'iyyah baru mengingat berakhirnya masa bakti kepengurusan sebelumnya (2016-2017).
UNTUK WARGA NU, MALAM ‘ASYURO JATUH PADA 1 OKTOBER 2017
Share
Oleh: Ust. Adi Misbahul Huda, S.H.I
AHMC (30/08/17)----Tahun baru hijriyah 1 Muharrom 1439 H yang dirayakan pada tanggal 21 September 2017 tidak sesuai dengan ikhbar dari Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LFPBNU) No. 037/PBNU-LF/IX/2017.
Berdosa Masuk Syurga, Beribadah Masuk Neraka, Bagaimana Bisa?
Share
Oleh : Idris Ahmad Rifa'i
Tulisan ini diilhami dari tweet seorang filsuf Indonesia, penulis, pendiri Gerakan Islam Cinta dan sekaligus sebagai direktur utama PT Mizan yaitu Dr.Haidar Bagir. Dalam sebuah cuitannya Haidar Bagir mengupload sebuah gambar yang berisikan tulisan:
“Berkata sebagian salaf: Adakalanya seorang hamba berbuat dosa, namun masuk surga. Dan adakalanya seseorang mengerjakan ketaatan, namun masuk neraka. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Hal ini karena orang yang berbuat dosa, maka seolah-olah dosa itu dihadapan matanya. Ketika ia berdiri, duduk, maupun berjalan, ia selalu ingat akan dosa tersebut sehingga membuat hatinya luluh, bertaubat, memohon ampunan kepada Allah, dan menyesali perbuatannya. Hal inilah yang menjadi sebab keselamatannya. Adapun orang yang berbuat kebaikan, seakan-akan kebaikan itu selalu tampak di hadapan matanya. Ketika ia berdiri, duduk, maupun berjalan, ia selalu ingat akan kebaikannya tersebut sehingga membuatnya takabbur, ujub dan merasa telah mendapatkan karunia. Hal itulah yang menjadi sebab kebinasaannya”
Sebagai seorang santri yang baru faham kitab ta’lim al-muta’allim saya teringat akan hadits Nabi yang dinukil oleh Imam al-Zarnuji dalam kitab tersebut “kam min ‘amalin yatashawwaru bi shurati a’mali al-dunya fayashiru a’mal al-akhiroh bi husni al-niyyat. Wa kam min ‘amalin yatashawwaru bishurati a’mal al-akhiroh bi sui al-niyyat yashiru a’amal al-dunya.” Banyak sekali amalan-amalan yang menggambarkan amalan dunia namun justru menjadi amalan akhirat sebab baiknya niat. Dan betapa banyak amalan-amalan yang menggambarkan amalan akhirat, namun dengan buruknya niat justru menjadi amalan dunia belaka (sia-sia).
Dari hadis tersebut sebenarnya memberikan motivasi sekaligus ancaman. Motivasi bagi orang-orang yang waktunya banyak terfokus untuk bekerja, sementara sholat dan ibadah semisalnya hanya bisa pas-pasan. Sebab jika diniatkan ibadah, amalan-amalan tersebut akan menjadi amalan akhirat. Namun juga bisa menjadi ancaman, bagi orang-orang yang lebih banyak waktunya diluangkan untuk ibadah yang seolah-olah amalan akhirat, sholat lima waktu plus sunahnya tidak tertinggal, puasa senin-kamis tidak pernah telat, shodaqoh tak pernah putus dan sebagainya, namun karena buruknya niat (semisal hanya untuk dipuji di hadapan manusia) sungguh amalan itu menjadi amalan dunia, atau hanya sia-sia belaka.
Maka jangan pernah bangga dengan amalan ibadah yang telah dikerjakan, sebab hanya sang-Maha Kuasa yang menilai dan menentukan. Sebaliknya jangan pernah menghina terhadap orang yang seolah-olah banyak berdosa, sebab bisa jadi dosanya itulah yang menyebabkan ia bertaubat dan terus-menerus meneteskan air mata memohon ampunan kepada Allah dalam setiap tindakannya.
Diakhir, mengutip apa yang disampaikan oleh Prof Nadirsyah Hosen dalam sebuah tulisannya “Siapa yang merasa dekat dengan Tuhan, makan Tuhan akan menjauh darinya. Siapa yang merasa suci, maka sejatinya dia sangat kotor”.
Sebagaimana yang Allah firmankan : Fala tuzakkuu anfusakum, wa huwa a’lamu biman ittaqa “Janganlah diri kalian merasa suci, sedangkan hanya Ia-lah yang lebih mengetahui siapa orang-orang yang bertaqwa”
Maka biarlah ibadah itu menjadi rahasia kita dan Allah semata...
JAM'IYYAH THARIQAH AT-THALIBIN (JTT) Masa Bakti 2016-2017 Laksanakan LPJ
ShareSambutan sekaligus pengarahan dari Lurah Pondok Pesantren Al Hikmah. AHMC/JTT |
AHMC (29/09/17)---- Pengurus Jam'iyyah Thariqah at-Thalibin (JTT) masa
bakti 2016-2017 telah melaksanakan kegiatan Laporan Pertanggung Jawabannya
malam ini. Organisasi resmi santri Pondok Pesantren Al Hikmah ini melakasanakan
agenda yang sama setiap tahunnya sebelum peralihan masa bakti.
Dibalik kata "Ro'an"
ShareShalawat Bergema Di UIN Raden Intan Lampung
ShareKegiatan Sholawat di UIN Raden Intan. AHMC/PS |
AHMC (23/09/17)---- Persatuan Mahasiswa Pecinta (Permata) Sholawat Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung gelar acara Gema sholawat pada hari Sabtu 23 September 2017 di Masjid fakultas Ushuluddin.
Dengan menghadirkan bapak Dr. KH. Ruslan Abdul Ghofur Noor M.S.I sebagai pembicara, diharapkan mampu menambah semangat syiar Islam melalui lantunan sholawat.
Penjelasan wakil dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) tersebut diantaranya adalah mengenai kutipan kitab Al Hikam karya Ibnu 'Athoillah As Sakandary tentang tanda-tanda di terimanya amal Sholeh.
Barang siapa yg ingin melihat diterima atau tidaknya amal sholehnya, tanda2nya menurut kitab al hikam ada 3 :
1. Kebahagiaan hidup, tidak takut akan kehidupan kita d dunia
2. Kehidupan yang baik, dia hidup dengan penuh keridhoan atas apa yg Allah beri, dan bersifat qonaah.
3. Terbukanya ilmu yang tidak diketahui orang lain.
Acara yang bertemakan "Hijrah from The Darkness to The Good Life" tersebut dihadiri sekitar 250 mahasiswa yang berasal dari berbagai organisasi, jurusan dan universitas di kota Bandarlampung.
Salah satu mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) berpendapat "Sebagai alat mempererat silaturrahmi, saya ingin acara seperti ini bisa terlaksana juga di kampus saya". (NRC/LI)
AUTUMNAL EQUINOX
Share
Oleh: Ust. Adi Misbahul Huda, S.H.I
Matahari sebagai pusat dari tata surya memiliki peran penting bagi planet-planet yang ada disekitarnya. Terutama untuk bumi, matahari sebagai sumber utama energi bagi kehidupan yang ada di bumi. Manfaat matahari bagi kehidupan sudah lama disebutkan dalam al-Quran sejak 14 abad yang lalu.
Asah Potensi Santri Melalui Kegiatan Pengembangan Diri
SharePengembangan Diri Seni Baca Al Qur'an. AHMC/JTT |
AHMC (21/09/17)---- Pengembangan Diri (PD) adalah salah-satu program ekstrakulikuler yang ada di Pondok Pesantren Al Hikmah. Kegiatan ini secara rutin dilaksanakan setiap malam Jum'at dengan bermacam jenis, diantaranya: Seni Baca Al Qur'an (Tilawah), Pidato, Hadroh, Seni Bela Diri (Silat), Komunitas Usaha Santri Kreatif (KSATRIA), dll.
Harapan Di Tahun Baru Hijriyah
Share
Oleh: AMH
ilustrasi, sumber: google gambar, www.satujam.com |
Seorang anak bersila rapi menundukkan pandangan sambil menengadahkan tangan memohon kepada sang Maha Kuasa untuk diberikan kebaikan di tahun baru hijriyah ini. Mendengar isi doanya membuat terenyuh hati orang yang memiliki keimanan, kepekaan dan kepedulian.
2 Santri Putri Ini akan mengikuti Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Tingkat Nasional
ShareNahdliya 'Izzatul Mutammimah (Kiri) dan Nurul Annisa Fadila (kanan). AHMC/NRF |
Bandar
Lampung (AHMC) --- Pondok Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung telah mendelegasikan beberapa santri untuk menjadi peserta dalam beberapa cabang lomba di Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Prov. Lampung sekitar bulan Agustus lalu. Hasilnya
dua orang santri dari Pondok Pesantren ini dipercaya untuk mewakili Provinsi Lampung ke Tingkat Nasional.
Belajar Hidup Lewat Ilmu Nahwu
Share
Oleh: Muh Zahid
Ilmu nahwu adalah salah satu bagian dari ilmu-ilmu gramatika arab. Tema yang dibahas dalam ilmu tersebut ialah tentang perubahan akhir tiap-tiap kata yang akan menentukan kedudukan kata dalam sebuah kalimat. Dalam dunia pesantren, ilmu nahwu adalah sajian pokok seluruh santri agar bisa membaca serta memahami teks-teks berbahasa arab, terutama kitab-kitab kuning para ulama salaf.
DO'A KAMI
ShareUstzh Nailul Hafidzoh saat mencium tangan suaminya setelah akad nikah, Sabtu (17/9). (AHMC/NRF) |
Sabarnya, karena percaya ketetapan Tuhan lebih indah telah
membuktikan jika balasan-Nya begitu sempurna. Begitulah kira-kira
kalimat yang tepat untuk menuliskan kebahagian malam ini saat melihat
senyum Ustz. Nailul Hafidzoh yang akrab disapa dengan "Teh vivi" setelah
prosesi ijab dan qabul yang disambut dengan kata "Sah" oleh para saksi
dalam acara akad nikah beliau malam ini.