Oleh: AMH
ilustrasi, sumber: google gambar, www.satujam.com |
Seorang anak bersila rapi menundukkan pandangan sambil menengadahkan tangan memohon kepada sang Maha Kuasa untuk diberikan kebaikan di tahun baru hijriyah ini. Mendengar isi doanya membuat terenyuh hati orang yang memiliki keimanan, kepekaan dan kepedulian.
Dia hanya berharap kepada sang Maha Kuasa untuk diturunkan kedamaian di bumi yang sedang dilanda krisis kemanusiaan. Ternyata anak itu sangat sedih ketika melihat sesama manusia saling menindas, sentimen kelompok yang betegang. Dia tak lagi bisa bercanda ria bebas dengan sahabat-sahabatnya walaupun itu hanya sekedar candaan, karena dia takut akan dianggap penistaan. Dia taklagi bisa bergaul bebas bersama sahabat-sahabatnya yang berbeda agama atau aliran, karena takut akan dicap golongan yang sesat. Saking banyaknya rasa takut dan kengerian yang ia rasakan, ia tumpahkan perasaan itu dalam doanya kepada Tuhannnya.
Ternyata piagam PBB yang diamanatkan dalam pasal 1 tentang menciptakan perdamaian dan keamanan internasional sepertinya belum bisa terlaksana dengan baik. Karena masih ada beberapa negara yang belum bisa merdeka dan bahkan sudah terjadi konflik yang berkepanjangan menelan korban jiwa tidak terhitung lagi jumlahnya. Seperti krisis kemanusiaan di Rakhine State yang bahkan dilakukan sendiri oleh pemerintah sah negeri itu kepada muslim Rohingnya, krisis kemanusiaan di Palestina yang dilakukan oleh Israel bahkan sampai sekarang belum ada pertanda berakhirnya, krisis kemanusiaan di Suriah yang diisukan konflik antara Syiah-Sunni, dan masih banyak krisis kemanusia di belahan bumi lainnya yang sampai sekarang belum merasakan kedamaian.
Doa yang dipanjatkan oleh anak itu kepada Tuhannya tidaklah doa untuk hanya dirinya sendiri atau hanya untuk kelompoknya saja tapi doa yang dipanjatkannya adalah untuk semua manusia yang hidup di muka bumi ini. Dia berdoa di tahun baru hijriyah ini karena dia tahu bahwa ada sejarah penting yang terjadi pada saat tahun baru hijriyah. Karena Sahabat Umar r.a menetapkan tahun hijriyah sebagai tahun Islam adalah untuk menandai awal hijrahnya Rasul SAW. Hijrah Rasul SAW memiliki makna perpindahan (hijrah) dari Makkah menuju Yatsrib atas wahyu dari Tuhannya yaitu untuk berpisah dari kaum jahiliyah menuju kaum yang beradab, untuk meninggalkan keburukan menuju kebaikan, untuk meninggalkan krisis yang menimpa dakwah Rasul SAW. ketika di Makkah.
Tahun baru hijriyah ini tidak hanya dimaknai sebagai perpindahan tahun saja, tapi ada arti yang mendalam terserap dalam hati anak itu sehingga ia berharap kedamaian untuk semua manusia di muka bumi ini. Kedamaian dari macam bentuk penjajahan, kedamaian dari bentuk ketidak adilan penguasa, kedamaian dari sentimen kelompok, kedamaian dari macam bentuk kejahatan lainnya. Tahun baru hijriyah ini pun terasa istimewa karena 1 Muharram 1439 H bertepatan dengan 21 September 2017 yaitu International Day of Peace (Hari Perdamaian Internasional). International Day of Peace mengusung tema “Together for Peace: Respect, Safety and Dignity for All” memiliki tujuan semangat kebersamaan menciptakan perdamaian, saling menghargai, bersama menjaga kemanan dan martabat.
Sehingga doa anak itu bisa menjadi doa semua mahluk yang ada di muka bumi ini, karena keinginan untuk merasakan perdamaian bersama dan melawan segala bentuk penindasan. Semoga semangat hijrah yang dilakukan oleh Rasul SAW. tetap terpatri dalam hati tiap muslim sehingga bisa menjadi pribadi muslim yang kasih sayang kepada seluruh alam tidak membedakan dari kelompok apa, agama apa, suku apa, partai apa, dan pendukung siapa. (NRF)
No comments:
Post a Comment
TINGGALKAN PESAN/SARAN/KOMENTAR ANDA DI BAWAH INI;