AUTUMNAL EQUINOX

Oleh: Ust. Adi Misbahul Huda, S.H.I



Matahari sebagai pusat dari tata surya memiliki peran penting bagi planet-planet yang ada disekitarnya. Terutama untuk bumi, matahari sebagai sumber utama energi bagi kehidupan yang ada di bumi. Manfaat matahari bagi kehidupan sudah lama disebutkan dalam al-Quran sejak 14 abad yang lalu.
Dalam al-Quran surat al-Jasiah ayat ke 13, Allah swt.berfirman yang artinya.

“Dan dia telah menundukkan untukmu apa yang dilangit dan apa yang dibumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.”

Jika Matahari tidak ditundukkan oleh Allah SWT, maka pastinya tidak akan ada mahluk yang bisa hidup di bumi. Karena, semua mahluk hidup membutuhkan energi yang dihasilkan dari matahari. Salah satu contohnya adalah jika tidak ada cahaya maka manusia tidak dapat melihat, karena mata manusia membutuhkan cahaya untuk bisa melihat yang ada disekelilingnya.

Dalam kajian ilmu falak, matahari mengalami dua macam pergerakan, yaitu gerak harian dan gerak tahunan. Gerak tahunan matahari penyebabnya adalah gerak revolusi bumi. Pergerakan  matahari dari barat ke timur yang terjadi dalam waktu satu tahun (365,2425 hari) untuk sekali putaran.

Gerak semu harian matahari disebabkan oleh rotasi bumi (gerak putar bumi pada sumbu putarnya), dengan waktu rotasi yaitu 23 jam 56 menit 4.1 detik. Akibat dari gerak semu matahari ini, posisi matahari terlihat terbit dari timur dan terbenam dari barat sehingga adanya siang dan malam. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah pergerakan sebaliknya yang dilakukan rotasi bumi.

Sumbu rotasi bumi tidaklah sejajar dengan sumbu revolusi, melainkan ada kemiringan 23o 27’. Akibat dari kemiringan tersebut adalah matahari suatu ketika melintasi khatulistiwa atau equator langit, dan pada saat yang lain melintasi daerah di luar khatulistiwa. (1)  Pada saat melintasi di atas khatulistiwa, peristiwa tersebut biasa disebut dengan equinox. Perstiwa equinox hanya terjadi dua kali dalam satu tahun, yakni pada tanggal 20 - 21 Maret dan tanggal 22 - 23 September. Pada saat equinox, deklinasi matahari akan bernilai 0o, karena matahari berada tepat di atas khatulistiwa.

Gambar diatas menjelaskan bahwa ada 4 musim di bumi ini yakni musim gugur, musim semi, musim panas dan musim dingin
.
Penyebutan equinox berasal dari bahasa latin yang memiliki arti “equal night”, karena panjang malam dan siang terjadi sama 12 Jam di seluruh dunia. Tapi pada realitasnya peristiwa equinox tidaklah secara tepat sama 12 jam siang dan 12 jam malam. Daerah yang ada di bagian langit utara saat September equinox menandai dimulainya musim gugur (autumn). Banyak budaya dan agama yang merayakan hari libur dan festival saat terjadinya equinox. Perayaan equinox yang terkenal kuno adalah ritual pengorbanan suku Maya di pusat piramida yang ada di Itza, Mexico. Piramid tersebut dikenal dengan sebutan El Castillo. 

Gambar El Castillo, Itza, Mexico.

Namun persitiwa equinox tidak dapat dinikmati untuk wilayah Indonesia karena pada tanggal 23 September 2017 Autumnal Equinox terjadi jam 20:02 UT (Universal Time) jika dikonversikan ke WIB jatuh pada jam 03:02. Jadi untuk wilayah Bandar Lampung akan terjadi septemberequinox pada jam 03:02 WIB atau dinihari. Peristiwa September equinox atau Autumn Equinox adalah salah satu dari bukti kekuasan Allah SWT. kita umat Islam di Indonesia wajib untuk mensyukuri peristiwa tersebut karena pada bagian bumi lain ada daerah yang dapat merasakan sinar matahari hanya pada saat peristiwa equinox.

(1) Slamet Hambali, Ilmu Falak 1 (Penentuan Awal Waktu Shalat & Arah Kiblat Seluruh Dunia), Semarang:Program Pascasarjana IAIN Walisongo, 2011, hlm.55.
Share:

No comments:

Post a Comment

TINGGALKAN PESAN/SARAN/KOMENTAR ANDA DI BAWAH INI;