Belajar Hidup Lewat Ilmu Nahwu

Oleh: Muh Zahid


   
  Ilmu nahwu adalah salah satu bagian dari ilmu-ilmu gramatika arab. Tema yang dibahas dalam ilmu tersebut ialah tentang perubahan akhir tiap-tiap kata yang akan menentukan kedudukan kata dalam sebuah kalimat. Dalam dunia pesantren, ilmu nahwu adalah sajian pokok seluruh santri agar bisa membaca serta memahami teks-teks berbahasa arab, terutama kitab-kitab kuning para ulama salaf.
   
      Akan tetapi selain tema di atas, siapa sangka kalau teori-teori ilmu nahwu pun bisa dijadikan ilmu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Seperti saat Syaichona Kholil Bangkalan pernah ditanya mengenai lebih utama mana antara makan langsung dengan tangan atau dengan perantara sendok, beliau menjawab dengan satu bait nadzom alfiyyah ibnu malik, yakni "Wa fi ikhtiarin la yaji'ul munfashil idza ta'atta an yaji'al muttashil", yang kurang lebih maknanya "Selain saat darurat, dhomir munfashil (dhomir yang terpisah) tidak perlu didatangkan selagi masih bisa mendatangkan dhomir muttashil (dhomir yang tersambung)". Seolah dengan bait tersebut, Syaikhona Kholil mengisyaratkan bahwa selagi masih mudah makan langsung dengan tangan, maka lebih utama makan langsung dengan tangan ketimbang memakai perantara sendok.

      Banyak sekali teori-teori ilmu nahwu lainnya yang bisa kita jadikan pelajaran kehidupan jika kita merenunginya lebih jauh. Seperti dalam pembahasan i'rob yang berjumlah empat, yaitu rofa', nashob, khofd, dan jazm. Rofa' yang dalam segi bahasa bermakna luhur memiliki tanda utama berupa dhommah yang berarti kumpul atau bersatu. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah kita akan mencapai derajat luhur apabila bersatu, tidak terpecah belah.

      Kemudian nashob yang bisa berarti upaya keras punya tanda utama yakni fathah yang maknanya terbuka. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa jalan keluar dari persoalan-persoalan yang kita hadapi akan terbuka melalui upaya yang keras.

      Selanjutnya khofd yang secara bahasa bermakna rendah dengan tanda utama berupa kasroh yang artinya perpecahan. Dari khofd ini, kita dapat ambil pelajaran bahwa perpecahan akan menimbulkan yang bernilai rendah.

      Dan yang terakhir jazm yang bisa diartikan tetap atau konsisten yang tanda utamanya berupa sukun yang berarti tenang. Kita ambil pelajaran bahwa konsisten akan menimbulkan ketenangan.

       Itu dia pelajaran-pelajaran hidup dari teori i'rob yang menjadi topik pembahasan utama dalam ilmu nahwu.

       Contoh lain, apabila kita sedang mencari cara untuk mewujudkan persatuan,  kita bisa mengambil pelajaran lewat teori idhofah. Idhofah adalah dua isim yang menjadi satu rangkaian yang mana isim pertama disebut mudhof dan isim yang kedua disebut mudhof ilaih. Mudhof hanya dapat bersatu dengan mudhof ilaih sehingga menjadikan keduanya menjadi susunan idhofah ialah dengan mengorbankan tanwin atau nun yang disandangnya. Tanpa pengorbanan tanwin atau nun, idhofah tidak akan muncul. Pelajaran yang dapat kita ambil, persatuan akan terjadi dengan adanya pengorbanan.

     Demikian beberapa contoh pengamalan teori-teori ilmu nahwu untuk kehidupan sehari-sehari. Pelajaran-pelajaran hidup lainnya bisa pembaca gali sendiri melalui teori-teori yang ada dalam ilmu nahwu. (NRF)
Share:

1 comment:

TINGGALKAN PESAN/SARAN/KOMENTAR ANDA DI BAWAH INI;