Dibalik kata "Ro'an"

Oleh : Kang Santri

Kerja Bakti termasuk ke dalam kata "Ro'an". Kegiatan ini menjadi tradisi Santri di hari libur. (24/09/17). AHMC/AS
Ro'an, kata yang pastinya tidak asing lagi untuk dunia pesantren. Kata ini telah menjadi ciri khas seorang santri untuk menggantikan kata "Gotong Royong".
Entah dari mana kata ini berasal dan siapa yang pertama kali menggunakan istilah ini dalam dunia pesantren. Beberapa kali kami mencari ma'na dan asal kata ini, namun tetap saja nihil. Satu-satunya perkiraan sebagaimana dilansir Suara Pesantren, bahwa ro'an berasal dari bahasa Arab "tabarraka-yatabarraku-tabarrukan". Jadi ro'an di sini adalah hasil penggalan dua suku kata akhir dari mashdar (tabarrukan) yang kemudian menghilangkan huruf  "kaf". Sedikit jauh dari kemiripan suku kata dan adanya pembuangan huruf memang, tetap kami tuliskan karena sementara ini hanya  penjelasan itu yang kami temukan.

Sedangkan kami sendiri lebih condong jika kata ro'an adalah kata yang berasal dari bahasa arab, yakni ro'yun. yang artinya pendapat, gagasan, opini. Karena gotong-royong yang dilakukan oleh santri di pesantren biasanya bukan atas perintah, tetapi atas kehendak dirinya sendiri. Jika ia berpendapat bahwa sesuatu itu perlu dibenahi, maka secara naluri si santri dengan sendirinya dan senang hati akan membenahi atau mencari solusinya tanpa menunggu  perintah.

Pada kenyataannya para santri  tidak mempermasalahkan arti dan istilah ro'an, mereka selalu menjadikan nama lain dari gotong-royong ini sebagai tradisi di pesantren masing-masing, khusunya di hari-hari libur. Sebenarnya jika kita perhatikan, ada banyak sekali manfaat dan nilai yang terkandung dalam tradisi ini. Diantaranya adalah:

1- Melatih Santri Untuk  Berjiwa Sosial

Dua orang santri yang mengisi hari libur mereka dengan ro'an bersih-bersih kamar dan sekeliling pesantren. (24/09/17). AHMC/AS
Santri memang harus mempersiapkan dirinya untuk kembali ke masyarakatnya kelak, sehingga membekali diri mereka masing-masing dengan keilmuan adalah sebuah keharusan dan sangat penting. Tetapi menumbuhkan solidaritas dan jiwa sosial juga tidak kalah penting, sebab mereka harus mampu berbaur dengan masayarakatnya dalam keseharian. Nah, tradisi ro'an kami rasa cukup mendidik dan mengajarkan mereka akan pentingnya solidaritas dan kepedulian sosial kelak di masyarakat.

2-  Menanamkan Sifat Sabar dan Ikhlas
Sabar dan Ikhlas adalah sifat yang membutuhkan latihan-latihan tersendiri, dengan arti ia bukanlah sifat dari lahir atau datang begitu saja. Dengan ro'an inilah mereka dilatih untuk sabar dalam tolong-menolong juga ikhlas dalam meluangkan waktu dan tenaga.
(NRF)

Share:

No comments:

Post a Comment

TINGGALKAN PESAN/SARAN/KOMENTAR ANDA DI BAWAH INI;